Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan di antaramu rasa kasih dan sayang.
(Ar-Rum : 21)
Nadia
Nadia Safinatunnajah K, S.Psi
Putri dari Bapak Cahyo Widiatmoko & Ibu Sri Wahyuni
Siang dan malam berganti begitu cepat, di antara saat-saat mendebarkan yang belum pernah kami rasakan sebelumnya. Kami nantikan kehadiran para keluarga dan sahabat, untuk menjadi saksi ikrar janji suci kami di hari yang bahagia.
Kami berdua adalah teman sebaya yang duduk bersama di bangku SMA. 3 tahun berjalan, kami hanya saling sapa dengan tidak lebih dari hubungan teman pria dan wanita saja. Setelah lulus, seperti halnya banyak teman lainnya, kami pun perlahan menjauh. Masing-masing dari kami sibuk dengan kehidupan baru; kuliah, pekerjaan, dan perjalanan hidup lainnya membuat komunikasi terputus. Waktu terus berlalu, hingga datanglah pandemi yang mengubah dunia. Tak disangka, setelah bertahun-tahun tak bertemu, takdir mempertemukan kami kembali.
Pertemuan itu terasa seperti kilas balik, seolah-olah tidak ada yang berubah di antara kami meski kehidupan telah membawa kami ke berbagai arah yang berbeda. Percakapan kami yang dulu terasa ringan kini dipenuhi dengan kedewasaan, dan dari sanalah hubungan kami mulai berkembang ke arah yang lebih serius. Kami memutuskan untuk mencoba sesuatu yang baru, sesuatu yang belum pernah kami bayangkan sebelumnya: menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih.
Tiga tahun berlalu sejak kami pertama kali memutuskan untuk lebih dekat. Selama itu, kami saling mendukung, melalui berbagai suka duka, hingga pada satu momen istimewa, kami memberanikan diri untuk lamaran.
Setahun setelah lamaran, kami kini tengah bersiap untuk menjalani babak baru dalam hidup kami. Rasanya seperti mimpi yang perlahan menjadi kenyataan, melihat bagaimana perjalanan kami berawal dari masa SMA, terpisah oleh waktu dan keadaan, lalu dipertemukan kembali untuk akhirnya membangun kehidupan bersama. Dan kini kami akan mengucap janji suci, siap untuk memulai kehidupan sebagai suami istri, dan melanjutkan cerita kami dengan babak baru yang penuh harapan.
4 tahun lalu, masih sebatas doa, sambil melihat pasangan romantis dan berkata " ya allah, seperti ini yang aku maksud". Dan lalu, sekarang, semua itu menjadi kenyataan. Hidup kami sempurna dan kami bahagia.
Kado Pernikahan
Do'a restu keluarga, sahabat, serta rekan-rekan semua di pernikahan kami sudah sangat cukup sebagai hadiah, tetapi jika memberi merupakan tanda kasih, kami dengan senang hati menerimanya dan tentunya semakin melengkapi kebahagiaan kami.