Kami percaya, setiap pertemuan di dunia ini bukanlah kebetulan. Ada alasan, ada pelajaran, dan ada takdir yang menyertainya.

Pertemuan kami dimulai di bulan suci ramadhan mempertemukan dua insan dalam sebuah acara buka puasa, sapaan ringan masih teringat dikala itu, ditengah canda tawa terselip di hati rasa kagum dan tak bisa berpaling. Tak ada yang terlalu istimewa saat itu—tidak ada musik latar, tidak ada adegan film romantis. namun awal sebuah kisah dimulai.

Seiring waktu, kami mulai saling membuka diri. Tentang bagaimana hubungan bisa terjadi, tentang mimpi-mimpi yang belum tercapai, dan tentang harapan untuk masa depan yang lebih baik. Dalam setiap cerita, kami menemukan cermin diri masing-masing. Ternyata, kami sedang berjalan dalam arah yang sama—meski sebelumnya tak pernah tahu bahwa tujuan akhir kami adalah satu.

Berjalannya waktu komunikasi terjalin, dengan ketetapan hati aku berjanji di Tengah Keluarga Setelah perjalanan yang kita lalui bersama, aku yakin dirimu satu-satunya . ku tunjukan ke seriusan ku dengan meminta izin dengan orang tua mu untuk menjadikan dirimu sebagai pendamping hidupku. Di hadapan kedua orang tua kita, aku ingin melamarmu. Aku tak menjanjikan kemewahan, hanya cinta yang tulus dan kesetiaan yang abadi. Jawaban "iya" darimu adalah anugerah terindah yang pernah kudengar

Dan pada akhirnya, setelah melewati tawa, tangis, ragu, dan yakin, kami tiba di titik ini—siap untuk saling menggenggam tangan, dan berjalan berdampingan, dalam suka maupun duka.

Pernikahan bukanlah akhir dari kisah cinta kami. Justru inilah awal dari cerita yang sesungguhnya. Sebuah perjalanan panjang yang ingin kami tempuh bersama—dengan cinta, kesetiaan, dan keyakinan bahwa kami ditakdirkan untuk saling melengkapi.